Terlibat dalam dunia bisnis khususnya bisnis jasa sewa mobil memang mengharuskan kita untuk faham semua resiko yang akan kita hadapi. Karena yang berhadapan dengan kita adalah manusia dengan berbagai macam karakter yang berbeda-beda. Salah satu resiko yang cukup berat untuk ditangani adalah menghadapi seorang tamu yang sedang marah. Tak jarang hal ini sering membuat para sopir sewa mobil kuwalahan hingga ikut-ikutan tersulut emosi. Lalau bagaimana cara menghadapi karakter tamu yang demikian? Demikian beberapa tips menghadapi tamu yang temperamen yang yang dapat langsung Anda praktekan.
Tetaplah tenang
Berhadapan dengan seseorang yang sedang marah memang suatu perkara yang sulit. Apalagi kalau sampai teriak-teriak dan membentak-bentak di depan umum, pasti semakin menyebalkan dan memancing emosi. Namun yang perlu kita pakami bahwa emosi atau kemarahan adalah suatu yang temporal. Hal pertama yang dapat kita lakukan sebagai seorang sopir sewa mobil dalam menghadapi tamu atau pelanggan yang sedang marah adalah dengan tetap tenang dan mencoba untuk mengendalikan diri. Bukan berarti Anda lemah atau kalah, namun menanggapi seorang pelanggan yang sedang marah dengan kemarahan adalah sebuah tindakah yang tidak tepat dan bahkan dapat menimbulkan persoalan baru yang lebih serius lagi.
Jangan baper dan mudah tersinggung
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa seseorang yang sedang marah akan sangat sulit untuk mengendalikan dirinya sendiri. Hal ini disebabkan oleh luapan emosi yang membuncah, sehingga terkadang keluar kata-kata yang tak patut atau tak enak didengar. Oleh sebab itu, jangan baper dan mudah tersinggung, apalagi membalas kata-kata dan luapan emosinya dengan kata-kata dan amarah yang lebih parah. Baca juga : Etika Menerima Uang Tip
Dengarkan dengan baik dan tanggapi dengan bijak
Menjadi seorang pendengar yang baik adalah sesuatu hal amat sulit untuk dilakukan, apalagi menjadi pendengar yang baik bagi seseorang yang sedang marah. Namun dengan mendengarkan perkataan orang yang sedang marah dapat memahamkan kita terkait persoalan yang sedang terjadi. Bisa jadi, pelanggan yang sedang marah pada seorang sopir sewa mobil di kota besar seperti Yogyakarta bukan disebabkan oleh kesalahan sang sopir, melainkan permasalahan pribadinya di kantor, di rumah atau yang lainnya. Maklumlah masyarakat yang tinggal di beberapa kota besar seperti Surabaya, Jakarta, dan Yogyakarta terkadang memiliki tingkat stress yang tinggi. Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menanggapinya dengan bijak. Berikan nasehat atau saran jika memang diperlukan, karena bisa jadi hal tersebut justru akan meringankan beban yang sedang ia hadapi.
Minta maaf atas ketidaknyamanan
Meminta maaf atas ketidaknyamanan yang telah dialami oleh pelanggan menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seorang sopir sewa mobil terhadap pelanggannya yang marah. Mungkin saja yang kita lakukan tidak cocok dengan pelanggan kita atau bahkan menyinggung perasaannya. Persoalan semacam ini sangat mungkin terjadi dan merupakan sesuatu yang sangat manusiawi. Karena tidak ada seorangpun yang sempurna di dunia ini. Ingat, pelayanan yang terbaik adalah teknik marketing yang ampuh untuk terus bisa survive dalam usaha rental mobil di Jogja ataupun di kota besar lainnya.
Berterimakasih
Langkah yang satu ini bisa jadi yang paling aneh. Masa’ dimarahi orang malah mengucapkan terima kasih? Justru hal ini adalah hal yang penting dan jarang dipahami orang lain. Dibalik semua peristiwa yang terjadi dalam hidup kita pasti terdapat sebuah pelajaran berharga. Begitu pula dengan kemarahan seseorang terhadap kita. Dengan demikian kita memiliki kesempatan untuk bermuhasabah atau mengevaluasi diri. Mungkin saja banyak hal yang harus kita ubah dan benahi agar kita memiliki etika / tingkah laku yang lebih baik lagi.
Alhasil, setiap persoalan pasti memiliki jalan keluar masing-masing. Termasuk ketika menghadapi seorang pelanggan atau tamu yang marah. Pasalnya, di kota besar seperti Yogyakarta, tingkat stress masyarakat cukup tinggi. Sehingga tak jarang seorang sopir jasa sewa mobil di Jogja kerap menjadi objek luapan emosi dan kemarahan para customernya. Jangan lupa untuk menyimpan atau membagikan artikel ini pada rekan atau kolega, semoga bermanfaat di saat yang tepat.